Sejarah & Perkembangan Tank



Tank merupakan kendaraan tempur yang biasa digunakan dalam pertempuran modern. Tank berjalan dengan roda yang berbentuk rantai sehingga tank dapat melaju dimedan yang sulit dilewati. Tank dipersenjatai oleh meriam yang terletak dikubah (turret) tank, pada beberapa tank juga dilengkapi senapan mesin untuk melengkapi persenjataan pada tank tersebut. Tank biasanya dibuat oleh baja yang tahan terhadap gempuran musuh sehingga tank sulit untuk dihancurkan. Karena keunggulan dari tank, banyak negara di dunia menggunakan tank untuk melindungi negara dari musuh.

Namun darimanakah sejarah tank bermula. Tank bermula saat terjadinya Perang Dunia I. Pada saat itu perang didominasi oleh pertempuran parit. Angkatan Darat Inggris pada saat itu berusaha untuk mengembangkan kendaraan tempur yang dapat menyeberangi parit, menerobos kawat berduri, dan tidak mempan ditembak oleh senapan mesin. Pada tanggal 6 September 1915 prototipe pertama berhasil diuji. Pada awalnya istilah tank diambil dari kata "tanki air" pada bahasa Inggris.

Tank Mark I pada Perang Somme

Tank pertama kali digunakan pada Perang Somme pada 15 September 1916 yang mengerahkan 49 tank tipe Mark 1. Selanjutnya pada Juli 1917, Inggris mengerahkan 216 tank pada pertempuran Ypres Ketiga, namun kondisi yang medan yang berlumpur menyulitkan tank untuk begerak. Selanjutnya Perancis mengembangkan tank Schneider CA1, dan pertama kali digunakan pada 16 April 1917. Pada pertempuran Cambrai penggunaan tank besar-besaran terjadi, Inggris mengerahkan lebih dari 400 tank. Tanggapan Jerman atas pertempuran Cambrai adalah mengembangkan tanknya sendiri, tank A7V menjadi tank pertama yang dikembangkan oleh Jerman. Tank A7V digunakan pada 24 April 1918 di pertempuran Villers-Bretonneux II dimana tidak ada yang menjadi pemenang yang jelas.


Penggunaan Tank pada Pertempuran Amiens

Kesuksesan penggunaan tank jelas terjadi pada pertempuran Amiens tanggal 8 Agustus 1918, dimana Inggris mengerahkan 600 tank dan mengalami kemenangan. Unit tank Amerika Serikat pertama kali mengikuti pertempuran Saint-Mihiel pada tanggal 12 September 1918. Pada periode Perang Dunia I tank masih memiliki banyak kekurangan, namun penggunaan tank pada Perang Dunia I telah membawa dunia pada pertempuran yang banyak menggunakan kendaraan lapis baja.

Schneuder CA1

Periode antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Inggris menjadi negara yang teknologi tanknya paling canggih, sementara itu Jerman dan Perancis tak begitu mengejar perkembangan tank pada masa itu. Pada masa diantara dua perang ini dikembangkan berbagai macam kelas tank yaitu : Tank ringan, tank cruiser atau tank sedang, dan tank berat. Tank ringan berfungsi untuk tugas pemantauan, dan hanya dipersenjatai senapan mesin dan senjata ringan lainnya yang hanya mampu melawan tank ringan lainnya. Tank cruiser atau tank sedang berfungsi untuk perjalanan cepat jarak jauh. Dan yang terakhir tank berat atau yang biasa disebut tank infanteri yang berfungsi untuk menerobos pertahanan musuh bersama dengan infanteri, tank berat dibuat dengan lapisan pelindung yang berat sehingga hanya dapat berjalan dengan kecepatan yang lambat.

Pada Perang Dunia II perkembangan tank menjadi sangat pesat. Pada perang dunia kedua hampir semua jenis tank sudah dilengkapi oleh teknologi radio, sehingga pengarahan dan komunikasi antar tank menjadi lebih mudah. Meriam pada tank yang pada awalnya tidak bergerak menjadi dapat berputar, sehingga memudahkan untuk menembak musuh. Badan tank juga dimodifikasi pada kebutuhan yang khusus seperti penghancuran ranjau. Strategi pada penggunaan tank juga mulai berkembang.


Tank Panzer III

Jerman menjadi salah satu negara yang menggunakan tank dalam strateginya yang dinamakan blitzkrieg. Strategi blitzkrieg mengandalkan tank berat untuk melubangi garis pertahanan musuh, selanjutnya tank cruiser atau tank sedang dikirim melalui lubang tersebut lalu menyerang jalur logistik dan satuan logistik. Selama perang dunia kedua Jerman melewati tiga generasi dalam perkembangan tank. Generasi pertama adalah kendaraan tempur sebelum terjadinya perang seperti Panzerkampfwagen (Panzer) I dan II. Selanjutnya Jerman mengubah batalion tanknya menjadi mayoritas tank sedang seperti Panzer III dan Panzer IV setelah invasi ke Perancis tahun 1940. Namun kemunculan tank Soviet seperti T-34 dan KV-1 yang lebih kuat dan efisien memaksa Jerman untuk mengembangkan tank yang lebih mutakhir seperti Panther (Panzer V) dan Tiger (Panzer VI).

Setelah usainya Perang Dunia II dan dimulainya Perang Dingin perkembangan tank terus berlanjut. Teknologi yang berkembang juga semakin mutakhir. Ancaman penggunaan senjata nuklir dan kimia menjadi isu penting dalam perkembangan tank, sehingga tank dilengkapi perlengkapan perang nuklir dan kimia. Persenjataan seperti meriam dan senapan mesin pada tank juga semakin maju, sehingga tank menjadi kendaraan tempur yang sangat ditakuti.


Tank T-55

Setelah perang dingin berakhir, industri pertahanan di dunia mulai berlomba-lomba menjual tank ke seluruh dunia. Negara seperti Rusia dan Amerika memulai penjualan tanknya ke negara-negara berkembang. Teknologi persenjataan pada tank juga semakin bervariasi, seperti pengisian amunisi secara otomatis pada tank T14 Armata. Namun yang menjadi ancaman adalah pasukan infanteri yang dilengkapi senjata anti tank yang memiliki daya hancur yang tinggi. Ditambah dengan pertahanan udara yang memiliki kemampuan anti tank.

Share this:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Terjadinya Perang Korea 1950-1953

5 Pesawat Tempur Era Perang Dunia II yang Terbaik Pada Masanya

Sturmtiger, Tank Artileri Kelas Berat Jerman Pada Perang Dunia II