Mengenal Lebih Jauh Tsar Bomba, Bom Dengan Ledakan Nuklir Super Besar



Tsar Bomba, bom dengan daya ledak super besar yang hingga saat ini belum ada satupun bom yang dapat menandinginya. Daya ledak dari Tsar Bomba sangatlah luar biasa, kekuatan ledakkannya dapat mencapai 50 Megaton TNT atau setara dengan 1.530 kali lebih besar dari bom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki. Tak hanya itu, ledakkan Tsar Bomba juga setara dengan 10 kali lebih besar dari seluruh ledakkan yang terjadi selama Perang Dunia II.

Namun, negara manakah yang berada dibalik kedasyatan dari Tsar Bomba ?.

Jika anda berfikir Uni Soviet (Rusia) yang berada dibalik kedasyatan dari Tsar Bomba, maka anggapan ini jelas benarnya. Tsar Bomba dikembangkan sekaligus diuji oleh Uni Soviet yang pada waktu itu tengah terlibat dalam Perang Dingin dengan Amerika Serikat. Pengembangan dari Tsar Bomba menjadi salah satu peristiwa yang terjadi ketika Uni Soviet dan Amerika Serikat tengah berlomba-lomba mengembangkan senjata nuklirnya masing-masing.

Dan untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan berikut ini.

Pengembangan Tsar Bomba

Pengembangan Tsar Bomba dimulai pada tahun 1954 hingga 1961dengan pengembangan yang diistirahatkan selama dua tahun dari tahun 1959 hingga 1960 karena alasan politik. 



Dalam mengembangkan Tsar Bomba, Uni Soviet mengerahkan banyak ahli nuklir dalam mengerjakan proyek yang ambisius ini, dari ahli nuklir tersebut antara lain adalah Andrei Sakharov, Victor Adamsky, Yuri Babayev, Yuri Smirnov, Yuri Trutnev, Yulii Khariton, dan Yakov Zel'dovich. 

Proyek pengembangan dari Tsar Bomba sepenuhnya merupakan rahasia negara. Jadi pengembangan Tsar Bomba dilakukan di sebuah kota tertutup dan tidak dapat terjangkau oleh orang yang tidak berkepentingan. Kota tersebut bernama Arzamas-16 (sekarang Sarov) yang terletak di Oblast Nizhny Novgorod. Kota tersebut juga menjadi tempat pengembangan bom atom pertama Uni Soviet.




Tsar Bomba memiliki berat 27 ton serta memiliki panjang 8 meter dengan diameter 2,1 meter. Pada awalnya bom ini dirancang agar dapat memiliki kekuatan 100 megaton, namun kekuatan ini mengakibatkan pesawat pengirim bom tidak memiliki cukup waktu untuk menghindar dari ledakan, dan dengan kekuatan ini pastinya akan mengakibatkan resiko serius terhadap wilayah yang dihuni di utara Uni Soviet.

Tsar Bomba didesain menjadi bom hidrogen tiga tahap yang menggunakan bom fisi primer untuk mengompres termonuklir sekunder seperti bom hidrogen pada umumnya, dan kemudian energi hasil ledakan digunakan untuk mengkompres tahap termonuklir yang jauh lebih besar. Hasil rancangan tiga tahap ini sebenarnya menghasilkan kekuatan 100 megaton.

Namun para insinyur dan ilmuwan yang bekerja untuk bom ini mengganti tamper fusi uranium-238 dari tahap tersier atau mungkin sekunder dengan tamper timbal atau tamper timah. Hal ini dilakukan untuk membatasi jumlah fallout yang dihasilkan.

Dan pesawat yang dipilih untuk digunakan mengangkut Tsar Bomba menuju ke tempat pengujian adalah pesawat pengebom strategis Tu-95.


Untuk mengangkut Tsar Bomba pesawat Tu-95 dimodifikasi agar dapat mengangkut muatan yang besar dan terkonsentrasi. Pesawat Tu-95 juga harus memiliki mesin, suspensi, serta mekanisme pelepasan yang dirancang ulang secara serius. Pesawat Tu-95 juga dicat putih reflektif khusus untuk meminimalkan kerusakan akibat radiasi termal.



Selain itu, Tsar Bomba juga menggunakkan sistem parasut lima tahap dengan berat 800 kg dengan luas 1.600 meter persegi untuk memberi kesempatan pesawat menjauh dari titik ledakan.

Pengujian Dari Tsar Bomba

Pada saat kongres ke 22 CPSU tanggal 17 Oktober 1961 Sekretaris Pertama Nikita Khrushchev secara pribadi mengumumkan pengujian Tsar Bomba akan dilakukan mendatang.

Selanjutnya pada tanggal 30 Oktober 1961 pengujian terhadap Tsar Bomba dilakukan. Pesawat pengebom Tu-95 yang mengangkut Tsar Bomba diterbangkan oleh Mayor Andrei Durnovtsev lepas landas dari lapangan terbang Olenya di Semenanjung Kola. Pesawat Tu-95 juga didampingi oleh pesawat Tu-16 untuk melakukan pengamatan terhadap pengujian Tsar Bomba.

Pengujian ini juga disaksikan oleh tim desain bom dan pengawas tes yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Nikolai Pavlov. Menteri Efim Slavsky dan Marsekal Moshalenko turut menyaksikan pengujian ini. Serta banyak  tokoh lainnya yang ikut juga menyaksikan pengujian dari Tsar Bomba dari jarak yang sangat jauh.

 
Setelah dua jam lepas landas, pesawat Tu-95 melepasakan Tsar Bomba di lokasi pengujian, tepatnya terletak Sukhoy Nos Zona C, Teluk Mityushikha, Pulau Sevgeny, Novaya Zemlya yang terletak di lingkaran Arktik, utara Uni Soviet.

Setelah Tsar Bomba dilepaskan, pesawat diberi kesempatan untuk menghindar dari ledakan Tsar Bomba. Pesawat Tu-95 diberi waktu untuk terbang sekitar 45 km dari titik nol. Dan ini memberi 50 % untuk keselamatan pilot dan para kru.


Dan ledakan raksasa Tsar Bomba pun terjadi pada pukul 11.32 waktu Moskow. Selanjutnya pasca ledakan tersebut, gelombang kejut mulai menyusul ke pesawat Tu-95 yang telah berada di jarak 115 km dari titik nol. Karena gelombang kejut hasil ledakan Tsar Bomba, pesawat Tu-95 turun 1 km dari ketinggian semula di udara, namun keadaan ini dapat dipulihkan dan selanjutnya Tu-95 dapat mendarat dengan selamat.

Efek Ledakan Tsar Bomba

Menurut hasil data awal, Tsar Bomba memiliki kekuatan 58,6 Megaton. Selanjutnya hasil estimasi selanjutnya Tsar Bomba memiliki kekuatan 55-60 Megaton.

Pada awalnya bola api hasil ledakan diperkirakan akan mengenai tanah, namun setelah ledakan terjadi gelombang kejut hasil ledakan memantulkan kembali bola api hasil ledakan tersebut.

Awan cendawan hasil ledakan dari Tsar Bomba membumbung tinggi setinggi 67 km atau sekitar tujuh kali ketinggian gunung everest. Awan cendawan hasil ledakan Tsar Bomba sampai mencapai Mesosfer pada puncaknya. Dan Awan cendawan ini memiliki lebar puncak 95 km dan dasar dari awan cendawan ini memiliki lebar 40 km.

Bangunan yang terletak di desa Severny yang berjarak 55 km dari titik nol baik yang terbuat dari kayu ataupun batu bata seluruhnya hancur. Bangunan di distrik yang terletak ratusan kilometer dari titik nol pun ikut rusak, rumah yang terbuat dari kayu seluruhnya rusak dan rumah yang terbuat dari batu bata mengalami kerusakan pada atap, jendela, serta pintu. Selain itu, komunikasi radio terputus selama hampir satu jam.

Panas hasil dari ledakan ini dapat menyebabkan luka bakar tingkat ketiga pada jarak 100 km dari titik nol. Gelombang kejut hasil ledakan pun teramati sampai 700 km jauhnya. Dan pada 900 km sebagian kaca-kaca jendela pun turut pecah karena gelombang kejut hasil ledakan Tsar Bomba.

Share this:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Terjadinya Perang Korea 1950-1953

5 Pesawat Tempur Era Perang Dunia II yang Terbaik Pada Masanya

Sturmtiger, Tank Artileri Kelas Berat Jerman Pada Perang Dunia II